Resensi Buku
a.Judul buku : Chrisye Sebuah Memoar Musikal
b.Pengarang : Chrisye dan Alberthiene Endah
c.Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
d.Kota terbit : Jakarta.
e.Tahun terbit : Februari 2007
f.Tebal
halaman : 276 halaman.
Pada zaman sekarang, ada berbagai macam
jenis musik yang bisa kita dengarkan dan nikmati. Salah satu lagu yang enak
didengar dan masih dinikmati dari zaman dahulu sampai sekarang adalah kala
cinta menggoda, lilin-lilin kecil, aku cinta dia, hip-hip hura, pergilah kasih,
badai pasti berlalu dan lain-lain. Lagu-lagu tersebut adalah lagu jadul yang
dinyanyikan oleh Chrisye, bahkan lagu-lagu tersebut diaransemen ulang oleh
musisi dan artis terkenal Indonesia sampai sekarang ini. Chrisye adalah seorang
musisi, pencipta lagu, dan Chrisye sering disebut sebagai penyanyi legendaris
Indonesia yang tetap dikenang sampai sekarang.
Chrismansyah Rahadi atau lebih dikenal
dengan nama Chrisye ini lahir di Jakarta pada tanggal 16 september 1949. Beliau
adalah anak dari seorang Ayah yang bernama Laurens Rahadi yang berdarah betawi
dan cina yang lahir di Jakarta pada tanggal 14 juli 1918 dan seorang Ibu yang
bernama Hanna Rahadi. Chrisye anak kedua dari 3 bersaudara. Nama
saudara-saudara yang lain adalah Joris (kakak Chrisye) dan Vicky (adik
Chrisye). Ayahnya bekerja di Dinas Perumahan Jakarta. Ayah dan Ibunya bukan
pemusik, mereka adalah figur orang tua yang tidak pernah memimpikan anaknya
menjadi pemusik.
Pada saat Chrisye masih balita, Chrisye
dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kecil digang sempit, jalan talang no 29.
Chrisye sering disebut sebagai anak menteng yang identik dengan kawasan elit,
tetapi Chrisye tidak merasa kalau dirinya adalah orang kaya, beliau tetap anak
yang berasal dari keluarga sederhana. Tahun 1954 pada saat Chrisye berusia 5
tahun, Chrisye dan keluarganya pindah ke rumah baru dijalan pegangsaan yang
kondisinya jauh lebih bagus, halaman rumahnya lebih luas dan pemandangan depan
rumah mereka adalah rel kereta api dan pasar cikini.
Ketika Chrisye duduk di Sekolah Dasar
(SD) terdapat pengalaman yang tidak pernah terlupakan oleh Chrisye, pengalaman
tersebut adalah ketika Chrisye pulang sekolah, ada sekumpulan anak yang membawa
batu dan melemparkan batu tersebut kepada Chrisye, sekumpulan anak tersebut
menghina Chrisye dengan perkataan:”Cina! Lo Cina ya! Cina! Cina! Cina!”.
Chrisye berusaha menjauh dari sekumpulan anak tersebut sambil memegang
kepalanya yang berdarah akibat lemparan batu tersebut. Chrisye tidak
menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya karena Chrisye takut
dimarahi dan masalah tersebut menjadi diperbesar oleh orang tuanya. Setelah
kejadian tersebut Chrisye menjadi anak yang minder dan tertekan. Di Sekolah Chrisye
menjadi tidak mau terlibat dalam acara apapun karena ia takut menjadi sorotan
dan orang menyadari bahwa ia adalah orang cina.
Saat memasuki masa SMP Chrisye
bersekolah di SMPK III di Ponogero. Saat itu Chrisye selalu di didik oleh
Ibunya agar Chrisye menjadi anak yang hebat dan mandiri. Bentuk didikan
tersebut berupa kedisiplinan misalnya Chrisye wajib menyetrika baju seragam
Sekolah sendiri. Ibunya mengajari Chrisye menjahit dan memasang kancing.
Saat Chrisye duduk dibangku SMA PSKD
Menteng. SMA PSKD Menteng dikenal sebagai gudangnya anak-anak bandel, tapi
kreatif dalam hal seni. Pada saat itu SMA PSKD sering mengadakan lomba-lomba
musik dan band, sehingga membuat Chrisye semakin tertarik dengan dunia musik.
Demam the beatles melanda sekolah SMA PSKD yang membuat para siswa dan siswinya
membentuk band. Melihat keinginan Chrisye dan Joris untuk bermain musik, Ayah
mereka membelikan 2 buah gitar untuk mereka. Tetapi Chrisye lebih menyukai
gitar bass. Sejak saat itu Chrisye aktif mengikuti acara-acara musik yang
diadakan oleh Sekolahnya. Waktu di SMA karena pengaruh pergaulan, Chrisye
diam-diam merokok. Pada suatu hari Chrisye ditangkap oleh Kepala Sekolah karena
ketauan merokok, lalu Chrisye dihukum. Tetapi setelah kejadian tersebut Chrisye
tetap terus merokok dan menjadi perokok berat.
Pada tahun 1968 Chrisye mendaftar di
Universitas Kristen Indonesia (UKI) untuk menjadi insinyur seperti keinginan
Ayahnya, tetapi dia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya karena di drop out.
Chrisye masuk kedalam band yang bernama Gipsy, dan band Gispy tampil di New
York. Pada pertengahan tahun 1975, Orang Tua Chrisye memberi tahu bahwa
saudaranya Vicky meninggal akibat infeksi lambung.
Pada tahun 1981 Chrisye mulai mendekati
sekretaris Guruh Soekarnoputra bernama Gusti Firoza Damayanti Noor (Yanti).
Yanti mempunyai keturunan Dayak dan Minang, ia juga seorang penyanyi yang
berasal dari keluarga musisi, dia juga sering membahas musik dengan Chrisye.
Pada tahun 1982 Chrisye masuk islam,
karena dalam agama islam tidak mengizinkan pernikahan antara wanita muslim
dengan pria non muslim. Pada tanggal 12 Desember 1982 Chrisye dan Yanti menikah
disuatu acara bergaya adat padang. Chrisye dan Yanti mempunyai 3 anak yaitu
Rizkia Nurannisa, Risti Nurraisa, dan mempunyai anak kembar laki-laki bernama
Rainda Prashatya dan Randa Pramasya.
Pada bulan juli 2005 Chrisye dibawa ke
Rumah Sakit Pondok Indah karena sesak nafas. Setelah 13 hari dirawat, beliau
dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura karena Chrisye mengidap
penyakit kanker paru-paru. Kesehatan Chrisye mulai membaik lagi pada tahun 2006
dan beliau juga menghasilkan 2 album komplikasi yang berjudul Chrisye by
Request dan Chrisye Duets. Pada awal februari 2007 kondisi fisiknya
memburuk dan pada 30 maret 2007 Chrisye meninggal pada usia 57 tahun pukul
04:08 WIB dirumahnya di Cipete, Jakarta Selatan. Chrisye dikebumikan di TPU
Jeruk Purut.
Semasa hidupnya Alm. Chrisye memperoleh
banyak penghargaan mulai dari penghargaan nasional hingga penghargaan
internasional. Alm. Chrisye juga banyak mengeluarkan banyak album yang
lagu-lagunya masih terkenal sampai sekarang. Alm. Chrisye adalah sosok yang
sederhana dan rendah hati. Walaupun Alm. Chrisye sudah menjadi penyanyi
terkenal namun kehidupan beliau sehari-harinya sangat memperhatikan keluarga
dan selalu meluangkan waktu untuk anak-anak dan istrinya ditengah kesibukan
pekerjaannya.
Kelebihan buku ini yaitu nama dan
peristiwa yang penting diberi penjelasan. Terdapat banyak foto-foto dari
biografi tersebut. Buku ini menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah
dipahami oleh para pembacanya.
Kekurangan buku ini yaitu bukunya tidak
berwarna karena cetakan buku yang sudah lama. Gambarnya kurang menarik karena
gambar yang ada dibuku ada yang tidak jelas.
Rekomendasi tentang buku
yaitu buku ini sangat berguna bagi kita karena menambah pengetahuan dan
wawasan. Didalam buku ini juga banyak mencantumkan kata-kata motivasi yang bisa
kita ambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya “Bermimpilah,
sebab harapan akan memberi hidup. Berkaryalah, sebab seni akan memberi makna”.